Dua review Novelku : The Cousins : Flama Elementa!


Teh Ary (My mentor) bersama buku The Cousins

Teh Ary (My mentor) bersama buku The Cousins

 

Rasanya lama sekali blog ini tak kusentuh. Padahal hati ini begitu ingin merapikan dan menjadikannya blog yang aktif.

Seminggu terakhir ini terkena gejala vertigo dan hectic… Rasa-rasanya nyaris hilang semangat untuk menulis. Namun itu tak mungkin terjadi. Karena rasa cintaku pada dunia menulis cerita anak sangat besar.

Beberapa hari terakhir ini, menjelang kesehatanku membaik, ada dua resensi yang dibuat oleh dua teman baikku.

Satu tulisan dari Cici Tanti, seorang ibu yang  juga blogger aktif dan sangat eager memanaje waktunya seefisien mungkin. Salut deh sama ibu satu ini.

cici tanti dan bukunya perempuan 101

cici tanti dan bukunya perempuan 101

Dan satu lagi, review dari Mbak Eno, seorang Ibu single fighter yang juga editor sekaligus penulis kesukaanku. Rasanya gimana ya ketika bukuku direview oleh dua orang perempuan energik, berbakat dan cerdas ini.

mbak eno dan buku novel anak karyanya

mbak eno dan buku novel anak karyanya

Tulisan atau review cici tanti tentang buku The Cousin, bisa dilirik di postingannya yang berjudul “Alien is here!” dan sementara review mbak Eno, bisa dilihat pada postingannya yang berjudul (Resensi) Kekuatan Super Flama Elementa.

Membaca review kedua penulis sekaligus blogger ini, membuatku terpacu untuk kembali semangat melanjutkan seri dua dan tiga buku ini. Judulnya sudah kusimpan, yakni The Cousins : Aira Elementa! dan The Cousins : Watera Elementa!

Semoga aku berhasil menuntaskannya sebelum tahun 2015 berakhir. Amin.

Terima kasih untuk Cici Tanti, terutama untuk kalimat :

Sebagai salah seorang penikmat karya-karya Penulis, tentu saja sejuta pujian kulontarkan pada jalinan kisah science fictionyang unik dan menarik ini. Dengan gaya bertutur yang lugas, Penulis seolah dapat membaca jalan pikiran teenagers yang lincah dan beralur cepat. Sebagai bacaan yang mengandung beragam informasi, woow.. tepat sekali! 

Remaja tentu suka dengan fakta tentang musik, mode dan festival seperti yang Penulis tuturkan, sehingga rasanya sayang menaruh buku ini sebelum habis kubaca. 

 

Dan juga untuk mbak Eno, atas kalimat :

 

Novel ini sebenarnya milik anak saya. Namun, sebagai ibu yang baik dan berjiwa muda, saya juga membaca novel ini. Sebenarnya lebih karena terdorong oleh rasa penasaran. Gimana sih seorang Dian Onasis yang biasa menulis karya ilmiah di bidang hukum ini menulis novel anak?

Ternyata saya suka. Logika ceritanya pun kena. Dibandingkan dengan novel Dian sebelumnya yang saya baca, Odie dan Rahasia Ransel Biru (2011), saya lebih suka The Cousins. Dan … well, saya tidak sabar menunggu kelanjutan novel ini (semoga ada kelanjutannya).

 

Aku kembali semangat untuk menuntaskan kisah Vito, Lex, Morrin dan Max… Tunggu kehadiran lanjutannya ya…

Bismillah…

 

Leave a comment